Sibolga (Satu Nusantara News) – Martha Priska Lumbantobing, STh, Penyuluh Agama Kristen (PAK) Non Pegawai Negeri Sipil (PNS), terhitung sejak 1 Januari 2025, telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sibolga.
Kabar membahagiakan lulus sebagai PPPK adalah buah dari doa, kesabaran, kerja keras, dan dukungan keluarga serta rekan-rekan.
Gaji yang kecil tidak menyurutkan niat PAK Non PNS Kantor Kemenag Kota Sibolga menjalankan tugasnya menyuluh ke masyarakat. Bukan hanya aktif sebagai PAK Non PNS, namun juga aktif sebagai guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Sibolga, Persekutuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Sibolga.
Kemudian, Ina Kamis (kelompok ibu-ibu yang melaksanakan ibadah setiap hari Kamis sekitar jam 16.00 WIB di Gereja HKBP Kecamatan Sarudik), Partangiangan (ibadah malam lingkungan gereja yang dimulai jam 20.00 WIB), Sekolah Minggu (dimulai jam 07.00 WIB hingga jam 09.00 WIB dengan jumlah anak 230 orang di Gereja HKBP Kecamatan Sarudik) dan Siraman Rohani di RRI Kota Sibolga, Rabu (19/02).
Martha, menyebutkan letak kantor sebagai tempat dirinya bertugas, yaitu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sibolga Selatan, yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya, namun hal itu tidak sedikitpun membuatnya menyerah.
Ia tetap razin bekerja dan ikhlas menjalankan tugas serta bertanggung jawab untuk mewartakan firman Allah.
“Saya tahu menjadi penyuluh honorer itu penuh tantangan dan disamping gaji yang kecil. Tetapi, melihat senyum dan semangat warga masyarakat yang menjadi binaan, akhirnya semua terbayar,” ujarnya.
Martha menjelaskan, awal dirinya menjadi penyuluh agama sejak tahun 2020 hingga saat ini, sempat mendapat tantangan dan tidak didukung oleh pihak keluarga. Namun hal tersebut, perlahan-lahan mulai membaik dan diterima, berkat kesabaran Martha. Banyak lika-liku dan perjuangan yang dilalui oleh Martha, selama menjadi Penyuluh Agama Kristen Non PNS.
Ia juga pernah menerima cemooh, kata-kata yang kasar dan kurang simpatik dari warg masyarakat di daerah binaannya.
“Suami saya, dulunya juga sering kali marah kepada dirinya, jika saya pulang agak larut malam ke rumah. Dia pernah mengatakan terus saja pulang setiap hari seperti ini. Tidur saja kamu di luar. Berapa gaji yang kamu terima sebagai penyuluh. Namun, saya selalu sabar dan memberikan penjelasan kepada suami, hingga akhirnya bisa menerima pekerjaan saya sebagai pewarta injil,” ucap Martha.
Ibu-ibu binaan juga pernah mengatakan, bahwa Penyuluh Agama sekarang ini kurang begitu aktif, tidak menunjukkan peran sebagai Penyuluh. Kalau ada uang baru datang kemari. Padahal sebenarnya dirinya tidak seperti itu, selalu aktif memberikan pembinaan.
Bahkan, dirinya merasa sedih dan sampai menangis mendengar ucapan dari ibu-ibu binaannya tersebut.
Namun, dirinya mengingat firman Allah pada Matius 6:1. Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Martha, di sela-sela kesibukannya sebagai PAK Non PNS, juga memanfaatkan waktu luang sebagai guru di SMK Negeri 1 Kota Sibolga dan juga memberikan bimbingan konseling personal kepada anak pecandu narkoba. Dengan kesabarannya, Martha berhasil mengubah anak tersebut menjadi baik hingga terbebas dari pengaruh narkoba dan obat-obatan.
“Selain menjadi PAK Non PNS, saya juga menyambi waktu luang sebagai guru pendidikan Agama Kristen di SMK Negeri 1 Sibolga. Namun yang menarik dari itu semua, saya punya anak bimbingan konseling personal. Anak ini dulunya sangat bandal, pecandu obat-obatan dan juga ngelem. Puji Tuhan, saya selalu membimbing mereka kejalan roh Kudus, hingga akhirnya mereka sekarang bisa kembali sekolah. Dulu mereka sempat putus sekolah saat SMP, namun sekarang sudah kembali sekolah, sekarang mereka SMA atau SMK.
“Puji Tuhan, saya sangat bahagia bisa membimbing merekea menjadi lebih baik dengan firman-firman Allah,” jelasnya.
Martha, sebagai Penyuluh Agama Kristen Non PNS, ibu beranak tiga ini bertekad untuk terus mengabdi dengan sepenuh hati. Ia juga berencana untuk terus mewartakan injil di masyarakat agar dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi dan masyarakat binaannya.
Martha, juga menyoroti pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak sebagai aset berharga bagi bangsa. Dengan menyadari bahwa moralitas dan nilai-nilai spiritual membentuk landasan yang kuat bagi perkembangan karakter individu.
Ia menggarisbawahi urgensi bimbingan rohani sebagai sarana untuk membantu para anak-anak tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
“Anak-anak adalah aset berharga bagi bangsa.Melalui bimbingan rohani, saya berharap mereka dapat tumbuh sebagai individu yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Saya ingin mengajarkan kepada siswa-siswi bahwa kesuksesan bukan hanya dari nilai mata pelajaran yang tinggi, tetapi juga soal bagaimana kita sebagai domba Allah yang terus memgembala dengan semangat pantang menyerah. Saya ingat, Rasul Paulus mendorong pengabdian seumur hidup ini, ketika ia menasihatkan kita untuk menyerahkan tubuh kita sebagai “persembahan yang hidup” (Rm. 12:1),” kata Martha.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Sibolga, Muhammad Rosyadi Lubis, S.H.I., berharap seluruh Penyuluh Agama Non PNS untuk tetap bekerja dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.
“Ikhlas Beramal adalah logo dari kemenag. Harapan kami semakin banyak Penyuluh Agama yang seperti ibu Martha ini. Kemarin dari Penyuluh Agama Islam juga ada yang sudah diangkat jadi PPAK di Kemenag Sibolga. Semoga seluruh Penyuluh Agama benar-benar menjadi suluh tauladan di tengah-tengah masyarakat Kota Sibolga yang berbilang kaum,” kata Kakankemenag Kota Sibolga.
Martha Priska Lumbantobing, dari seorang PAK Non PNS yang merangkap pekerjaan tambahan, namun kini dirinya menjadi teladan, bahwa setiap perjuangan memiliki akhir yang cukup indah dan menyenangkan. Martha sekarang juga aktif melayani suluh di Penyuluh Mitra Kamtibmas (Pamkab) Kota Sibolga yang bekerjasama dengan Polres Kota Sibolga dan KUA Kecamatan Sibolga Selatan. (Rel).
Said Al Fathan siswa MTsN Sibolga alami lengan patah raih juara I lomba tahfidz
Medan (Satu Nusantara News) - Said Al Fathan siswa MTsN Sibolga yang hafidz 12 juz tetap semangat menjalani aktivitas keseharian...