Medan (Satu Nusantara News) – Asfi Zahra Aljannah, siswi kelas percepatan yang berhasil tamat dari MAN 2 Model Medan dengan waktu hanya dua tahun berhasil lulus jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 dan diterima masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkualitas di Universitas Sumatera Utara (USU) Jurusan Kedokteran.
Salah satu impian setiap siswa yang duduk kelas akhir madrasah yaitu dapat melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi yang diinginkannya agar cita-citanya dapat terwujud.
Asfi yang merupakan anak dari pasangan Bapak Jumanto dan Ibu bernama Yanti Kesuma, bertempat tinggal di Jalan Bilal Ujung Gang Naroda No 62.
Orang tua Asfi, adalah seorang buruh harian dan kurir pengantar barang di salah satu perusahaan swasta di Kota Medan, Sumatera Utara.
Walaupun anak seorang buruh harian ternyata tidak menyurutkan niat dan kesungguhannya dalam belajar, Asfi ternyata memiliki talenta dalam bahasa Jerman, dimana dia pernah meraih Juara 1 Bahasa Jerman di Universitas Negeri Medan (Unimed) dalam bidang Marchen. Selain itu, Asfi juga mahir membawa acara dengan menggunakan Bahasa Jerman pada saat event besar MAN 2 Model Medan Expo Tahun 2024.
Asfi yang saat ini masih berusia 16 tahun, lahir di Kota Medan pada tanggal 15 Juli 2008, benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya lulus pada fakultas kedokteran di USU.
“Pengumuman jalur SNBP yang keluar pada tanggal 18 Maret 2025.Saya langsung membuka website SNBP, sambil terus berdoa. Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, dan doa yang dipanjatkan oleh kedua orang tua saya yang terus menerus tidak putus, akhirnya saya lulus,” ucap Asfi Zahra, usai salam-salaman bersama guru di Lapangan MAN 2 Model Medan, Jumat (11/04).
Asfi menyebutkan, sejujurnya perasaan dirinya senang bercampur sedih, karena dalam hatinya bahwa kuliah di Fakultas Kedokteran USU bukanlah hal yang mudah dan tentunya biaya kuliahnya pasti mahal. Apakah orang tuanya sanggup nantinya membiayai kuliah.
Ternyata kedua orang tuanya juga merasakan kebahagiaan yang sama, karena anaknya lulus di kedokteran USU, dengan penuh semangat mereka terus memotivasi dirinya agar jangan menyerah.Jangan memikirkan biaya kuliah, Insya Allah. Allah SWT pasti memberikan kemudahan dan jalan bagi siapa saja yang menuntut ilmu untuk kebaikan.
“Saya semakin yakin dengan pernyataan orang tua, karena dirinya dididik tidak hanya melalui pengetahuan akademik yang bersifat umum. Orang tua saya juga membekali dirinya dengan pengetahuan keagamaan, setiap hari selesai Shalat Maghrib mengikuti tahfiz Alquran di Rumah Tahfiz Alquran Muslimin. Saat ini saya sedang muraja’ah hapalan Alquran 5 Juz,” ucapnya.
Asfi menambahkan, bahwa dirinya memiliki cita-cita menjadi seorang dokter sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Pertiwi Medan Jalan Budi Kemasyarakatan. Bahkan, ketika duduk di SMP 11 Medan, ternyata cita-citanya tidak berubah tetap ingin menjadi dokter.
Alhamdulillah, hal itu dapat terwujud dan berhasil masuk di Fakultas Kedokteran USU. Dirinya juga memiliki cita-cita menjadi dokter spesialis anastesi.
“Sebenarnya, saya tidak ada mengikuti bimbingan belajar (bimbel) khusus untuk masuk di kedokteran USU. Dirinya hanya bimbel biasa yang difasilitasi MAN 2. Namun, saya terus rajin belajar dan membaca, karena memang hobinya adalah membaca. Dengan usaha ini, Allah SWT mengabulkan doanya dan kedua orang tua. Motivasi dirinya ingin menjadi dokter karena hidup ini hanya sekali saja. Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat dengan cara menolong masyarakat yang sakit yang membutuhkan bantuan kesehatan,” kata Asfi dengan penuh semangat.
Sementara, Kepala MAN 2 Model Medan Dr. Wuri Tamtama Abdi, S.Pdi, M.Pd, mengetahui bahwa salah seorang siswinya yang lulus kedokteran di USU melalui jaluir SNBP, langsung mengucapkan selamat kepada Asfi, dengan usaha dan doanya dapat mengantarkan dirinya lulus di perguruan tinggi yang diinginkannya.
Ia menyebutkan, Asfi merupakan siswi MAN 2 yang tercatat sebagai siswi kelas percepatan.Kelas percepatan ini dalam pembelajaran menggunakan sistem kredit semester (SKS) yang dianggap mampu untuk menyelesaikan studi di MAN 2 dalam jangka waktu hanya dua tahun.
Kelulusan Asfi, membuktikan bahwa kelas percepatan yang berjumlah 22 orang di MAN 2. Walaupun menamatkan studi dua tahun, ternyata dapat bersaing dengan yang lain dalam jalur SNBP. Dalam proses pembelajaran mereka dituntut untuk belajar ekstra dan lebih serius demi tercapainya pendidikan dalam jangka waktu dua tahun.
“Tidak hanya Asfi di kelas percepatan tersebut. Masih ada juga yang lulus kedokteran di luar Sumatera, bahkan ada yang di ITB Bandung. Dengan demikian hal ini semakian menguatkan saya bahwa program kelas percepatan ini dapat terus dilanjutkan,” kata Wuri.(Rel).
Aini Zahra siswi MAN Sergai anak penjual es berhasil masuk ke Unimed jalur SNBP
Serdang Bedagai (Satu Nusantara News) - Aini Zahra siswi MAN Serdang Bedagai (Sergai) anak penjual es Oyen berhasil menorehkan prestasi...