Taput, Sumut, (Satu Nusantara News) – Bencana tanah longsor terjadi di tiga titik menutup badan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, enam unit mobil tertimpa tanah dan satu mobil terseret ke sungai mengakibatkan tiga orang penumpang di dalamnya meninggal dunia
dunia.
Bencana longsor itu, Sabtu (3/02) sekitar pukul 17.30 WIB, tepatnya di Pagaran Pisang, Desa Sibalanga dan Dusun Parsikaman, Desa Pagaran Lambung 1, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Taput. Mengakibatkan terputus arus lalu lintas dari Kabupaten Taput menuju Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, melalui Kasi Humas Aipda W. Baringbing, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tanah longsor tersebut.
Baringbing menyebutkan longsor tersebut menimpa enam unit mobil yang sedang melintas menuju Kabupaten Tapteng, satu unit mobil terseret ke sungai mengakibatkan tiga orang penumpang di dalamnya yang merupakan satu keluarga meninggal dunia.
Enam mobil tersebut yaitu, satu unit mobil Truck Fuso , satu unit mobil mitsubishi L300, empat unit mobil pribadi jenis Toyota Avanza dan suzuki Ertiga serta satu unit mobil penumpang angkutan umum.
“Korban meninggal dunia dalam peristiwa itu adalah suami istri dan anaknya yang berada di mobil Suzuki Ertiga yaitu, LG, (28), MG (29) dan anak nya UG (1,4 tahun) warga Jalan TB. Simatupang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,” ucapnya.
Ia mengatakan untuk menanggulangi longsor dan mengevakuasi korban dari lokasi kejadian, petugas kepolisian langsung bergerak ke lokasi dengan membawa dua unit alat berat milik Pemkab Taput dan milik Pemkab Tapteng.
Sekitar pukul 23.00 WIB, mobil bisa dievakuasi dari timbunan tanah longsor serta mobil yang terseret ke sungai bisa dikeluarkan.
“Sedangkan ke tiga korban penumpang mobil yang terseret ke sungai langsung dievakuasi dan korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat,” katanya.
Kasi Humas menjelaskan keterangan yang diperoleh dari petugas kepolisian di lokasi kejadian, longsor terjadi diakibatkan curah hujan yang saat tinggi mulai siang hingga malam hari.
Pertama sekali terjadi longsor di Km 25 Desa Pagaran Pisang. Karena tanah menutup seluruh badan jalan lalu ke tujuh mobil yang mau melintas menuju Tapteng berhenti di pinggir jalan menunggu ada perbaikan jalan.
“Sekitar 1 jam berhenti, tiba-tiba gunung yang di sebelah kanan jalan tempat mobil parkir, mengalami longsor dan menimpa ke enam mobil tersebut serta mendorong satu unit mobil ke sebelah kiri hingga ke sungai yang ada di bawah jalan,” katanya.
Baringbing menambahkan saat mobil parkir menunggu ada bantuan, penumpang ke enam mobil yang parkir keluar dan berhenti di sebuah warung di lokasi kejadian.
Sedangkan penumpang mobil yang terseret ke sungai tetap berada di dalam mobil karena hujan sangat deras menunggu ada bantuan penanggulangan.
“Penumpang ke enam mobil yang tertimpa tanah longsor selamat karena sempat keluar dari mobilnya,” jelasnya.
Kasi Humas mengatakan selain tujuh mobil yang menjadi korban tanah longsor tersebut, satu unit rumah juga tertimpa tanah dan pemilik rumah yaitu SM (53) mengalami luka berat dan di bawa ke Rumah Sakit Sibolga.
Sekitar pukul 23.30 WIB, atas kerja keras pihak kepolisian dan TNI, jalan sudah mulai dapat dilalui dengan satu arah, namun tetap dalam penjagaan petugas kepolisian.
“Hingga kini arus lalu lintas masih tetap satu arah karena jalan timbunan tanah longsor masih belum sepenuhnya dapat dibersihkan,” kata Baringbing.
Wakil Menteri Agama: kuota haji Indonesia berangkat tahun 2025 sebanyak 221.000 jemaah
Medan (Satu Nusantara News) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, KH. Muhammad Syafi'i, mengatakan kuota haji Indonesia yang akan berangkat...