Kepala Seksi Pemantapan: Bimbad Haji 2025 untuk capai ibadah yang sempurna di tanah suci

Medan (Satu Nusantara News) – Kepala Seksi Pemantapan Petugas Kloter Embarkasi Medan, H. Kamaluddin Siregar, mengatakan bahwa fungsi dilaksanakannya bimbingan ibadah (Bimbad) Haji 2025 untuk mencapai haji yang sempurna di tanah suci Mekkah.
“Bimbingan ibadah haji 2025 ini sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan ibadah haji di tanah suci,” ucap Kamaluddin, ketika memberikan ibadah haji kepada jemaah haji Kloter 10 di Asrama Haji Medan, Senin (12/05).
Ia menyebutkan, bimbingan ibadah haji tersebut, juga untuk mendapatkan haji yang mabrur saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
“Jemaah haji harus mengikuti bimbingan ibadah haji, sehingga para jemaah dapat lebih mudah dalam pelaksanaan haji,” ujarnya.
Kamaluddin menjelaskan, cara mencapai haji yang mabrur adalah niat tulus, fokus pikiran dan energi untuk melaksanakan rukun dan wajib haji, bersihkan diri dari dosa, dan memahami filosofi dibalik rukun dan wajib haji ditambah dosa agar semakin khusuk.
“Batal haji karena tidak melaksanakan wukuf di Padang Arafah dari Siang hingga Subuh, tidak melaksanakan tawaf Ifadoh, bersenggama ketika haji, dan Murtat,” katanya.
Kamaluddin juga menambahkan, bahwa Kepala Seksi Pemantapan Petuga Kloter bertugas membuat pertemuan pemantapan Kloter terdiri dari PPIH Kloter, PHD, Karu dan Karom, serta Pembimbing KBIHU, melakukan penguatan Kloter dengan melaksanakan pembinaan dari PPIH Embarkasi, dan menyampaikan informasi terkini dan kebijakan perhajian mutakhir.
“Memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk bicara dengan pengaturan yang jelas, dan membagikan uang ingat-ingat kepada petugas Karu dan Karom,” katanya.
Jemaah haji Kloter 10 Embarkasi Medan sebanyak 359 orang berasal dari Kabupaten Mandailing Natal 195 orang, Kota Medan 155 orang dan Kota Pematangsiantar 2 orang, Petugas Daerah 3 orang dan Petugas Pusat 4 orang.
Jemaah haji termuda atas nama Ilman Rahman (20) nomor manifes 055 dari Kabupaten Mandailing Natal, jemaah haji tertua atas nama Nurdalela Aritonang (81) nomor manifes 277 asal Kota Medan.(MN)