Medan (Satu Nusantara News) – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sumatera Utara mendukung rencana penerapan penerapan lima hari sekolah, hal tersebut dinilai sangat baik untuk pengembangan karakter para siswa.
“Materi pelajaran yang disampaikan juga lebih padat dengan adanya penambahan jam pelajaran,” kata Ketua Bidang Organisasi BMPS Sumut, Hasan Basri, pada acara Konsolidasi Wilayah dan Penandatanganan Pakta Integritas dalam Mendukung Penerimaan Siswa Baru yang diselenggarakan di Medan, Rabu (14/05).
Ia menyebutkan, sekolah lima hari tersebut sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Kota Medan. Ada penambahan jam belajar dengan mamadatkan pelajaran, sehingga lebih terstruktur dan intensif.
Menurut dia, hal ini bagus, pada hari Senin sampai Jumat anak-anak berada di sekolah, dan Sabtu anak-anak bisa mengembangkan dirinya.
“Dengan adanya penambahan jam belajar, maka program Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis atau MBG bisa lebih efektif. Anak-anak yang pulang sekolahnya lebih lama, mendapatkan makan siang. Penerapan lima hari sekolah ini juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah,” ucapnya.
Hasan menjelaskan, jadi, pada hari Sabtu itu bukan berarti libur total. Itu bisa sebagai hari Pengembangan diri. Pengembangan diri itu bisa dilakukan bersama ayah, ibu, organisasi intra sekolah, bisa dengan siapa saja yang membangun kemampuan dalam kecapakan hidup. Berinteraksi sosial bersama masyarakat.
“Apalagi, di era saat ini banyak orangtua yang bekerja seharian. Sehingga kebersamaan antara anak dan orangtua juga terbatas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, lima hari sekolah ini, bisa dijadikan quality time bagi orangtua dan anak yang sibuk bekerja.
“Lima hari sekolah juga bia mendukung kegiatan non-formal, memberi ruang bagi anak mengikuti kursus, kegiatan seni, olahraga, atau kegiatan keagamaan,” kata Hasan.
Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Nasution, merancang pembelajaran Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya lima hari, baik negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan bahwa penerapan pembelajaran lima hari itu mulai berlaku pada tahun ajaran 2026/2027. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian untuk menerapkan program tersebut.
Ia mengatakan bahwa sekolah lima hari itu merupakan visi misi Gubernur Sumut. Pelaksanaan sekolah lima hari itu berada di Satuan Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumut.
“Paling cepat pelaksanannya tahun ajaran baru 2026/2027,” ucap Alexander.
Bagi Nayla, Siswa dari SMA Pengeran Antasari, mengatakan lima hari sekolah sangat mendukung kegiatannya di luar sekolah.
Ia mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti les Bahasa Inggris, dan ikut latihan bola voli.
“Kalau weekend, sore-sore biasanya latihan bola voly. Kalau ada rencana lima hari sekolah ya bagus,” ucap Nayla.(Diskominfo Sumut)
Seluruh Kepala Daerah di Sumut tandatangani pakta integritas wujudkan SPMB 2025 jujur
Medan (Satu Nusantara News) - Seluruh Kepala Derah se-Sumatera Utara (Sumut) menandatangani pakta integritas, untuk memastikan seluruh proses Sistem Penerimaan...