Medan (Satu Nusantara News) – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan H. Ahmad Qosbi mengimbau kepada Tamu Allah agar menggunakan Smart Card selama berada di tanah suci Makkah.
“Pemerintah Arab Saudi menerapkan penggunaan Smart Card kepada seluruh jemaah haji termasuk Indonesia khususnya Sumatera Utara,” kata Qosbi, setelah melepas keberangkatan Duyufurrohman Kloter 9 asal Kota Medan dan Kota Gunungsitoli di Asrama Haji Medan, Rabu (22/05) dini hari.
Qosbi menyebutkan Smart Card yang nantinya dibagikan kepada Tamu Allah berfungsi sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Saat ini Pemerintah Arab Saudi sesuai fatwa yang dikeluarkan otoritas di sana untuk mengimplementasikan pelaksanaan bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.
“Ada yang berbeda dalam gelaran ibadah haji tahun ini. Agar bisa mengakses dan mengikuti rangkaian ibadah khususnya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) seluruh tamu Allah khususnya di Sumatera Utara, maka diterapkan penggunaan Smart Card oleh Pemerintah Arab Saudi,” jelas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
Kakanwil mengatakan kebijakan tersebut harus ditaati seluruh Tamu Allah dan diminta untuk membawa Smart Card selama berada di tanah suci terutama pada puncak haji di Armuzna.
“Kita harus mengikuti aturan tersebut agar aman dan nyaman dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji, terutama pada puncak haji di Armuzna. Dan wajib digunakan pada tiga tempat itu,” ujarnya.
Qosbi meminta seluruh petugas kloter terutama ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, termasuk seluruh jemaah agar bertanggung jawab memastikan kartu tersebut terjaga sebaik mungkin dan jangan sampai hilang.
Ia juga mengungkapkan kartu tersebut akan dibagikan saat di sektor masing-masing kemudian didistribusikan kepada kloter untuk dibagikan ke Tamu Allah.
Kartu Smart Card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah.
“Adapun yang termuat dalam Smart card antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah,” kata Ketua Embarkasi Medan.
Staf Humas Haji Embarkasi Medan Imam Mukhair, menyebutkan jumlah Tamu Allah dari Kloter 9 yang berangkat ke tanah suci sebanyak 358 orang terdiri atas 338 orang dari Kota Medan, 12 orang dari Kotaa Gunung Sitoli, orang Petugas Daerah dari Kota Medan, Petugas Pusat 5 orang (1 orang TPHI, 1 orang TPIHI, dan 3 orang TKHI).
Jemaah termuda dengan usia 20 tahun atas nama Amirah Arifah Binti Awaluddin, jemaah tertua dengan usia 90 tahun atas nama Poniati Tego Abdullah Binti Tego.
“Open seat dua nomor, yakni manifest 301 atas nama Nurul Krifiana Artati nomor porsi 02000142036 (mutasi ke luara Provinsi Riau), manifest 305 ditunda keberangkatan karena meninggal sebelum masuk haji atas nama Ridwan Haryono nomor porsi 0200147157 nomor paspor E6056314,” kata Imam.
6.189 jemaah haji regular Sumatera Utara sudah lunasi biaya haji
Medan (Satu Nusantara News) - Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumatera Utara (Sumut), Zulkifli Sitorus, mengatakan sebanyak...