Suliyem usia yang tertua di Kloter 23 Embarkasi Medan berniat kunjungi Makam Nabi Muhammad SAW

Medan (Satu Nusantara News) – Tamu Allah, Suliyem Senan Binti Senan (93) asal Kota Medan, Sumatera Utara, jemaah usia yang tertua di kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan berniat mengunjungi Makam Nabi Muhammad SAW dan tempat-tempat bersejarah lainnya yang ada  di Kota Madinah.
“Ibu Suliyem, sejak dari dulu sebelum ia berangkat menunaikan ibadah haji, bercita-cita mengunjugi Makam Rasulullah SAW yang berada di Masjid Nabawi, Kota Madinah,” ujar pendamping Suliyem, Diah Megawati Binti Suliyem (40) di Asrama Haji Medan, Jumat (07/06) sesaat akan berangkat ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Diah menyebutkan selain berkunjung ke Makam Nabi Muhammad SAW, Ibu juga akan berdo’a di depan Ka’bah Al Mukaramah, sebagai tanda senang dan merasa  bersyukur kepada Allah SWT karena telah sampai di tanah suci Mekkah.
“Semoga Ibu dapat diberikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan oleh Allah SWT yang sedang melaksanakan ibadah haji, serta tercapai haji mabrur,” ucap Diah, juga anak perempuan yang paling kecil dari Ibu Suliyem.
Diah juga menjelaskan, dirinya bisa mendampingi Ibu berangkat ke tanah suci, karena menggantikan abangnya yang telah meninggal dunia.
“Saya dipilih Ibu menggantikan abang yang sudah almarhum. Saya juga bersyukur bisa mendampingi ibu dan bersama-sama melaksanakan ibadah haji. Semoga tetap sehat dan mendapat haji mabrur,” kata Diah, juga sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) di Kantor Bappeda Kota Medan,
Sebanyak 359 Tamu Allah yang tergabung di Kloter 23 Embarkasi Medan berangkat menunaikan ibadah haji ke Jeddah. Dari jumlah 359 orang jemaah terdiri atas 130 orang dari Kota Medan, 219 orang dari Kabupaten Tapanuli Selatan, 2 orang dari Kota Padangsidimpuan, 3 orang petugas daerah, dan 5 orang petugas pusat.
Jemaah usia termuda atas nama Fadiah Idzni Firdaus dengan usia 21 tahun asal Kota Medan, jemaah usia tertua atas nama Suliyem Senan Binti Senan dengan usia 93 tahun asal Kota Medan.
Ditunda berangkat ke tanah suci atas nama Monang Pirman Gala Bin Pirman, karena mengalami sakit DM.