Warga Binaan Lapas Kelas I Medan buat lampu Petromax Kayu

Medan (Satu Nusantara News)- Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan mampu berkarya mengukir kreativitas dengan membuat lampu Petromax Kayu di dalam Lapas Medan.
Lapas Kelas I Medan juga memfasilitasi berbagai kegiatan positif bagi warga binaan sebagai bekal mereka nantinya sebelum kembali ke masyarakat usai menjalani pembinaan.
“Lapas Medan terus mendorong dan memfasilitasi berbagai kegiatan positif yang bisa dipilih warga binaan untuk mengembangkan bakat dan keahlian selama menjalani pembinaan di Lapas, seperti membuat lampu Petromax Kayu ini,” ucap Kepala Lapas Kelas I Medan, Maju Amintas Siburian, Selasa (25/06).
Ia menambahkan pembuatan Handy Craft berhubungan dengan pembinaan kemandirian lainnya yang dimiliki Lapas Medan, yakni Lapas Medan ikut menyoalisasikan hasil program kegiatan kemandirian di Lapas/Rutan.
“Kami terus mendorong peningkatan program kemandirian bagi warga binaan, salah satunya pembuatan produk lampu Petromax Kayu,” ujar Maju.
Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Dekki Susanto menyampaikan, bahwa bakat dan keterampilan yang dimiliki Warga Binaan terus diasah melalui program kegiatan pembinaan kemandirian.
“Jadi warga binaan ini juga sedang menyelesaikan pengerjaan sebanyak 30 buah lampu Petromax Kayu, pesanan dari Rumah Detensi Imigrasi Medan. Hal ini semoga menjadi motivasi bagi warga binaan untuk semangat dalam berkarya,” jelas Dekki.
Dekki mengatakan pembuatan lampu Petromax Kayu dilakukan oleh dua warga binaan, yakni Sapri dan Lukman, di bawah pendampingan seksi Bimbingan Kerja.
“Keahlian tersebut dipelajari secara otodidak selama menjalani pembinaan di Lapas Medan,” katanya.
Sementara Warga Binaan Sapri mengatakan membuat lampu Petromax Kayu tidak sulit, namun perlu ketelatenan. “Kami sangat bersyukur selama menjalani pembinaan di Lapas Medan ada wadah untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang positif seperti ini,” jelas Sapri yang berharap setelah bebas nanti bisa memanfaatkan pengalaman dan keahlian yang didapat selama berada di Lapas sebagai mata pencarian untuk menghidupi keluarga.