Medan (Satu Nusantara News)- Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan bahwa angka kejahatan di wilayah hukum Sumatera Utara sepanjang tahun 2023 masih cukup tinggi.
Pada Tahun 2023 Polda Sumatera Utara (Sumut) dan jajaran telah menerima laporan pengaduan sebanyak 45.413 laporan.
“Jika dihitung secara statistik jumlah laporan Polisi yang terjadi dalam satu tahun adalah setiap 8 menit 30 detik terjadi gangguan kamtibmas atau risiko terjadinya kejahatan,” ucap Agung, dalam Refleksi Akhir Tahun 2023 dan dan Outlook 2024, di Mapolda Sumut, Jumat (29/12) malam.
Agung menyebutkan ada beberapa faktor sumber terjadinya kejahatan di Sumut, antara lain akibat pengaruh narkoba. Dari lima prioritas kerja Polda Sumut, salah satunya adapah menjadikan narkoba sebagai musuh bersama.
Hasil evaluasi yang dilakukan sebanyak 65 persen pelaku kejahatan adalah akibat pengaruh narkoba. Kalau sumber kejahatan itu akibat penyalahgunaan narkoba.
“Maka pemberantasan narkoba akan dilakukan secara terus menerus. Polanya bukan operation, tetapi dilakukan setiap hari. Saya infokan bahwa hari ini, Jumat (29/12) siang, Polda Sumu telah mengamankan 9 kg narkotika jenis sabu dan ribuan pil ekstasi di Kota Tanjungbalai,” jelasnya.
Ia mengatakan selama tahun 2023 telah menangkap 6.427 tersangka narkoba. Selain narkoba, persoalan ekonomi menjadi salah satu penyebab tingginya angka kejahatan.
Pengangguran masih tinggi meski pun ada penurunan dibanding tahun 2022.
“Tahun ini tercatat 413.000 pengangguran di Sumut, atau 5,24 persen dari jumlah penduduk Sumut 15.115.206 orang,” katanya.
Agung juga berharap kepada seluruh satuan meningkatkan pelayanan. Lakukan pelayanan dengan hati.
Untuk menekan angka kriminalitas, Polda Sumut menyiapkan 24 mobil dan 50 kendaraan roda dua melakukan patroli 24 jam, dengan tujuan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Laporan gangguan kamtibmas lainnya yang diterima Polda Sumut, yakni kasus kecelakaan 6.179 laporan, pelanggaran 563 laporan, gangguan lain 680 laporan dan bencana 138 kejadian,” ucapnya.
Kapolda menambahkan prioritas lainnya, yakni Pemilu 2024 damai. Pemilu sudah diambang pintu, baik pilpres, pileg dan pilkada, sehingga diperlukan keseriusan setiap jajaran dalam pengamanan.
Polri merupakan petugas keamanan, sehingga tidak terlibat politik praktis.
“Tugas kami mengamankan, tidak akan terlibat politik praktis,” kata mantan Asops Kapolri.
Refleksi akhir tahun dan outlook 2024 dihadiri Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Dr Benny Jozua Mamoto, Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal, Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Lamantjiji, unsur KPU, Bawaslu, akademisi, tokoh agama, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik, dan pejabat terkait lainnya.
Terdakwa staf Humas Bank Sumut korupsi Rp6 miliar dihukum 6,5 tahun
Medan (Satu Nusantara News) - Terdakwa Rini Rafika Sari, staf Humas PT Bank Sumut periode 2019 hingga Maret 2024, warga...