Amerika Serikat (Satu Nusantara News) – Universitas Negeri Medan (Unimed) menandatangani nota kerja sama “Memorandum of Understanding (MoU) dengan Arizona State University (ASU) bertempat di Paul C. Helmick Center (HLMK), College Avenue, Tempe, Arizona, Amerika Serikat (AS), Jumat (15/11), matangkan Akreditasi Internasional.
Lebih spesifik, MoU dimaksud disebut dengan “General Collaboration Non-Binding Memorandum of Understanding-International”. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Unimed, Prof. Dr. Baharuddin, ST, M.Pd. dengan Prof. Jeffrey Goss, Associate Vice Provost Southeast Asia Programs, the Arizona Board of Regents for and on behalf of Arizona State University.
Pada saat penandatanganan, Rektor Unimed turut didampingi Ketua dan Sekretaris Senat, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd dan Prof. Dr. Martina Restuati, M.Si, serta seluruh wakil rektor, kedua kepala biro serta kepala kantor urusan internasional. Sementara itu, Associate Vice Provost Southeast Asia Programs, Prof. Jeffrey Goss didampingi Director Global Operations, Global Outreach and Extended Education, Dr. Meghan Gibson.
Setelah penandatanganan, rektor dan ketua senat menyerahkan “ulos” kain tenunan tradisional Batak kepada keduanya sebagai kenang-kenangan atas awal kerja sama dan dilanjutkan dengan foto dan diskusi bersama.
Adapun tujuan keberangkatan delegasi Unimed ke Amerika Serikat adalah menjalin kemitraan dengan ASU dengan fokus pada eksplorasi kolaborasi penelitian, formalisasi perjanjian untuk transformasi kepemimpinan digital dan laboratorium pengajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Kemudian, penyelarasan program STEM Unimed dengan standar akreditasi internasional, khususnya Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET), sebuah lembaga yang didirikan pada tahun 1932 dengan nama Engineers’ Council for Professional Development (ECPD), dan pada tahun 1980 melembaga menjadi Accreditation Board for Engineering and Technology.
Rektor Unimed, Prof Baharuddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penerimaan ASU atas kedatangan delegasi Unimed untuk menjalin kerja sama.
Ia berharap, kerja sama ini dapat diwujudkan untuk kolaborasi riset dan publikasi karya ilmiah, short course bagi dosen, pertukaran mahasiswa, visiting professor maupun dan yang terutama belajar dari para mentor ABET di Arizona State University sehubungan dengan program akreditasi internasional yang sedang dijalankan.
Ketua Senat, Prof. Syawal Gultom, menyambut hangat penandatanganan kerja sama antara Unimed dengan salah satu kampus terbaik di bidang inovasi di Amerika Serikat yakni ASU. ASU diakreditasi secara regional oleh Higher Learning Commission serta mendapatkan pengakuan dari berbagai organisasi pemeringkatan bergengsi seperti National Science Foundation, United States News and World Report, dan Times Higher Education (THE).
Syawal menyebutkan, selain peringkat pertama di bidang inovasi, kampus ASU ini juga memiliki predikat terbaik kedua diantara universitas negeri di AS untuk lulusan paling cepat terserap di industri, peringkat ke 10 dalam produksi dan implementasi paten, serta peringkat 15 untuk pengajaran sarjana.
Berdasarkan pengalaman dan predikat itu, merupakan langkah tepat Unimed menjalin kerja sama dengan salah satu kampus terbaik di AS ini, rumah bagi kampus-kampus terbaik di dunia.
Apalagi, kampus tersebut telah membina kerja sama dengan beberapa kampus di Indonesia, termasuk di Filipina, Vietnam dan beberapa di Afrika.
“Hasil kunjungan ini, diharapkan membawa suatu “best practice” dari ASU untuk ditularkan di Indonesia, tertutama di Universitas Negeri Medan,” kata Prof Syawal.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unimed, Prof. Dr. Erond L. Damanik, mengatakan bahwa penandatanganan MoU dan kunjungan ke ASU adalah perjuangan dan perjalanan panjang sejak Februari 2024 Unimed terdaftar sekaligus terafiliasi di Higher Education Partnerships Initiative (HEPI) yang berada di bawah USAID.
Sejak saat itu, Unimed terus mengikuti setiap kegiatan USAID-HEPI di berbagai kampus di Indonesia termasuk bertemu dengan Duta Besar dan Konsul Amerika Serikat di Medan.
Selama di ASU, menurut Prof. Erond, delegasi Unimed sharing informasi dan pengetahuan yang didesain dengan model diskusi terpumpun dengan menghadirkan narasumber dari ASU. Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, sejak pagi hingga sore di beberapa gedung secara berpindah-pindah sesuai tema diskusi, yakni di Paul C. Helmick Center, Brickyard Engineering, Tooker House, Engineering Center G Wing, Fulton Center, Creativity Commons, dan EdPlus at SkySong.
Ia menjelaskan, hasil kunjungan dan penandatanganan MoU, Unimed akan menyelenggarakan penilaian atas kesiapan untuk akreditasi internasional ABET dengan mengundang ahli dari ASU. Pada tahap awal ini, diharapkan kurikulum yang sedang direvitalisasi berbasis Outcome Based-Education (OBE) khususnya dari FMIPA dan FT Unimed akan direview dan hasilnya disampaikan pada workshop mendatang di tahun 2025. Selanjutnya, melalui 3-4 coching clinic, pada Desember 2025 diharapkan submit ke ABET dan selanjutnya visitasi lapangan. Sambil mengerjakan akreditasi internasional, sangat terbuka peluang untuk short couse, guest lecturer, maupun riset dan publikasi kolaboratif.
“Delegasi Unimed berkunjung selama tiga hari di ASU, 13-15 November 2024 dan setelah itu masih mengunjungi beberapa kampus ternama lainnya di Amerika Serikat termasuk kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washingthon DC,” ucap Prof Erond.
Wakil Menteri Agama: kuota haji Indonesia berangkat tahun 2025 sebanyak 221.000 jemaah
Medan (Satu Nusantara News) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, KH. Muhammad Syafi'i, mengatakan kuota haji Indonesia yang akan berangkat...