Medan (Satu Nusantara News) – Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Sarsaralos Sivakkar, mengatakan, saat ini diwajibkan seluruh pegawai yang bertugas di lingkungan Rudenim Medan harus mampu untuk menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan benar dalam menghadapi tamu-tamu dari negara asing yang berkunjung ke institusi tersebut.
“Kita telah anjurkan dan suruh kepada pegawai Rudenim Medan untuk belajar dan menguasai bahasa Inggris, dan tidak ada istilah Aparat Sipil Negara (ASN) tidak tahu lagi Bahasa Inggris dengan hanya sekadar mampu mengucapkan kata yes dan no kepada orang asing,” ucap Sivakkar, menjawab wartawan, usai kegiatan Refleksi Akhir Tahun untuk mengevaluasi capaian kinerja sepanjang tahun 2024, Jumat (06/12).
Sivakkar menyebutkan, ia bertekad agar membawa Rudenim Medan menjadi “Go Internasional”. Untuk menciptakan Rudenim Medan ke arah tersebut, tentunya harus mempersiapkan dan membina SDM yang baik dan berkualitas serta mumpuni.
“Jadi, saya juga berencana untuk mendatangkan guru les Bahasa Inggris ke kantor Rudenim Medan atau mempersilahkan kepada para pegawai belajar secara sendiri bahasa Inggris,” ucapnya.
Karudenim menjelaskan, pegawai Rudenim Medan memiliki tugas dan tanggungjawab yang cukup besar dalam menghadapi Deteni dari berbagai Kewarnegaraan di dunia.
Oleh karena itu, setiap pegawai Rudenim Medan harus fasih dan aktif menggunakan Bahasa Inggris yang dikenal sebagai bahasa Internasional di dunia.
“Pegawai Rudenim Medan, setiap saat akan menerima tamu dan keluarga Deteni yang dititipkan sementara di Rudenim Medan. Atau menerima kedatangan dari Konsulat atau Duta Besar dari negara asing,” jelas Sivakkar.
Sebelumnya, Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, Sarsaralos Sivakkar, mengatakan saat ini di Rudenim Medan terdapat 37 orang Deteni dari Kewarganegaraan seperti Bangladesh, Myanmar, Srilanka, Thailand, Pakistan, Afghanistan, Malaysia, Taiwan dan Uzbekistan yang didetensi karena telah melanggar Undang-Undang Keimigrasian.
“Sebagai bagian Kementerian Hukum dan HAM, Rudenim Medan memiliki tugas utama pendeteksian dan pondeportasian warga negara asing yang melanggar peraturan Keimigrasian,” ucap Sivakkar, Jumat, saat menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahu nuntuk mengevaluasi capaian kinerja sepanjang tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung penuh makna ini dihadiri oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Wely Wiguna, Ketua Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara Prof Dr Rudy Sofyan,M.Hum, mitra media, serta seluruh pegawai Rudenim Medan.
Melalui refleksi ini, Rudenim Medan tidak menilai keberhasilan, tetapi juga memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Sebagal simbol apresiasi, penghargaan diberikan kepada pegawai teladan periode November dan Desember 2024.
Sivakkar menyebutkan, sepanjang Tahun 2024, institusi Rudenim Medan mencatat pencapaian yakni Pendetensian 119 orang asing, dan Pendeportasian: 32 orang asing.
Selain, sesuai Perpres Nomor 125 Tahun 2016, Rudenim Medan juga hertugas melakukan pengawasan administratif terhadap pengungsi dari luar negeri. Saat ini, terdapat 1.376 pengungsi di Kota Medan, 32 pengungsi mandiri, dan 842 pengungsi di wilayah Sumut dan Aceh.
“Sepanjang Tahun 2074, 45 pengungsi berhasil dipindahkan ke negara ketiga (resettlement), sementara 80 orang lainnya memilih pulang secara sukarela ke negara asal,” ucapnya.
Kepala Rudenim menjelaskan, salah satu inovasi unggulan Rudenim Medan adalah “My Hobby is”, yang memberikan ruang bagi deteni untuk mengembangkan hobi kearah yang positif, serta melalui program kolaborasi transfer knowledge dari Deteni kepada Masyarakat dalam hal ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Perempuan Kelas IIA Medan yang telah berhasil mendapatkan apresiasi nasional borupa penghargaan Rekor MURI.
Sebagai wujud kontribusi dalam literasi Keimigrasian, Rudenim Medan meluncurkan dua buku pada Tahun 2024, yakni Transformasi Rumah Detensi Imigrasi Medan, yang dirilis pada 26 Januari 2024 bertepatan dengan Hari Bhakti imigrasi ke-74.
Kemudian, Sejarah Rohingya, Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingya di Indonesia, yang diterbitkan pada 15 Agustus 2024 bersamaan dengan kegiatan FGD Penanganan Pengungsi Luar Negeri.
“Kedua buku ini menggambarkan peran Rudenim Medan sebagai institusi yang tidak hanya bekerja di bidang teknis, tetapi juga berkontribusi dalam pendokumentasian sejarah dan inovasi pelayanan,” katanya.
Sivakkar menjelaskan, evaluasi kinerja dalam refleksi akhir tahun ini menjadi momen untuk menyoroti berbagai penghargaan bergengsi yang dirah Rudenim Medan. Beberapa prestasi tersebut mencerminkan dedikasi dan inovasi institusi dalam menjalankan tugasnya, yaitu operator modul GLP terbaik tingkat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara 11 Jjanuari 2024, IKPA terbaik tingkat Rudenim se-Indonesia (29 Januari 2024).
KPPN Award 2023 Nilai IKPA terbaik kedua kategori pagi kecil tahun 2023 (29 Februari 2024) Satuan Kerja terbaik II dalam penggunaan CMS Rekening Virtual Triwulan 1 Tahun 2024.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Sumatera Utara (05 Juli 2024) Jagratara Awards 2024 kategori penyelenggaraan program inovatif “my hobby ” yang menyalurkan hobi Deteni ke arah yang bermanfaat, serta penerbitan buku transformasi Rudenin Medan dan sejarah masuknya Rohingya di Indonesia (25 November 2024)
Terbaik Kedua Kategori Media Darling pada Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2024 sub kategori Kantor Imigrasi Kelas III dan Rumah Detensi Imigrasi se-Indonesia (28 November 2024).
Terbaik Ketiga Pengelola Layanan Informasi Pengaduan Masyarakat pada Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2074 sub kategori Kantor Imigrasi Kelas Imigrasi se-Indonesia (28 November 2024) dan Rumah Detensi,
satuan kerja berpredikat Pelayanan Publik Berbasis HAM Tahun 2024 (26 November 2024).
6.189 jemaah haji regular Sumatera Utara sudah lunasi biaya haji
Medan (Satu Nusantara News) - Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumatera Utara (Sumut), Zulkifli Sitorus, mengatakan sebanyak...