Medan (Satu Nusantara News) – Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Wely Wiguna, mengatakan pihaknya saat ini tetap memberikan kemudahan mengenai pengurusan visa pendidikan bagi warga negara asing yang sekolah di Provinsi Sumatera dan khususnya di Indonesia.
“Permohonan visa pendidikan mahasiswa asing yang sekolah Perguruan Tinggi di Medan, Sumatera Utara, tetap diberikan kemudahan dan setelah seluruh persyaratan telah depenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonenesia,” ucap Wely, menjawab wartawan, usai kegiatan Refleksi Akhir Tahun untuk mengevaluasi capaian kinerja sepanjang tahun 2024, Jumat (06/12).
Wely juga menjelaskan, pihak Imigrasi juga memberikan kemudahan dan kelancaran mengenai pengurusan ITAP dan ITAS bagi mahasiswa asing yang menimba ilmu di Indonesia.
“Tentunya, mahasiswa asing tersebut harus terlebih dahulu menyiapkan segala persyaratan yang diperlukan untuk itu sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Indonesia,” kata Kadiv Imigrasi Kanwil Kemenkumham Sumut.
Welly juga menambahkan, saat ini pihak Imigrasi Sumut juga akan mengadakan kerja sama dengan Ketua Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara Prof Dr Rudy Sofyan,M.Hum.
Kerja sama ini, tentunya dalam bidang pendidikan dengan USU, hal ini juga sejalan dengan program yang dilakukan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan yang “Go Internasional” dan mempersiapkan seluruh pegawai harus mampu menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan benar.
“Program Rudenim Medan Go Internasional, kita apresiasi dan dukung sepenuhnya untuk meningkatkan pegawai Rudenim menguasai dengan fasih dan lancar Bahasa Inggris,” kata Wely.
Sebelumnya, Kepala Rudenim Medan, Sarsaralos Sivakkar, mengatakan saat ini di Rudenim Medan terdapat 37 orang Deteni dari Kewarganegaraan seperti Bangladesh, Myanmar, Srilanka, Thailand, Pakistan, Afghanistan, Malaysia, Taiwan dan Uzbekistan yang didetensi karena telah melanggar Undang-Undang Keimigrasian.
“Sebagai bagian Kementerian Hukum dan HAM, Rudenim Medan memiliki tugas utama pendeteksian dan pondeportasian warga negara asing yang melanggar peraturan Keimigrasian,” ucap Sivakkar, Jumat, saat menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun untuk mengevaluasi capaian kinerja sepanjang tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung penuh makna ini dihadiri oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Wely Wiguna, Ketua Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara Prof Dr Rudy Sofyan,M.Hum, mitra media, serta seluruh pegawai Rudenim Medan.
Melalui refleksi ini, Rudenim Medan tidak menilai keberhasilan, tetapi juga memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Sebagal simbol apresiasi, penghargaan diberikan kepada pegawai teladan periode November dan Desember 2024.
Sivakkar menyebutkan, sepanjang Tahun 2024, institusi Rudenim Medan mencatat pencapaian yakni Pendetensian 119 orang asing, dan Pendeportasian: 32 orang asing.
Selain, sesuai Perpres Nomor 125 Tahun 2016, Rudenim Medan juga hertugas melakukan pengawasan administratif terhadap pengungsi dari luar negeri. Saat ini, terdapat 1.376 pengungsi di Kota Medan, 32 pengungsi mandiri, dan 842 pengungsi di wilayah Sumut dan Aceh.
“Sepanjang Tahun 2074, 45 pengungsi berhasil dipindahkan ke negara ketiga (resettlement), sementara 80 orang lainnya memilih pulang secara sukarela ke negara asal,” ucapnya.
Kepala Rudenim menjelaskan, salah satu inovasi unggulan Rudenim Medan adalah “My Hobby is”, yang memberikan ruang bagi deteni untuk mengembangkan hobi kearah yang positif, serta melalui program kolaborasi transfer knowledge dari Deteni kepada Masyarakat dalam hal ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Perempuan Kelas IIA Medan yang telah berhasil mendapatkan apresiasi nasional borupa penghargaan Rekor MURI.
Sebagai wujud kontribusi dalam literasi Keimigrasian, Rudenim Medan meluncurkan dua buku pada Tahun 2024, yakni Transformasi Rumah Detensi Imigrasi Medan, yang dirilis pada 26 Januari 2024 bertepatan dengan Hari Bhakti Imigrasi ke-74.
Kemudian, Sejarah Rohingya, Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingya di Indonesia, yang diterbitkan pada 15 Agustus 2024 bersamaan dengan kegiatan FGD Penanganan Pengungsi Luar Negeri.
“Kedua buku ini menggambarkan peran Rudenim Medan sebagai institusi yang tidak hanya bekerja di bidang teknis, tetapi juga berkontribusi dalam pendokumentasian sejarah dan inovasi pelayanan,” katanya.
Sivakkar menjelaskan, evaluasi kinerja dalam refleksi akhir tahun ini menjadi momen untuk menyoroti berbagai penghargaan bergengsi yang dirah Rudenim Medan. Beberapa prestasi tersebut mencerminkan dedikasi dan inovasi institusi dalam menjalankan tugasnya, yaitu operator modul GLP terbaik tingkat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara 11 Januari 2024, IKPA terbaik tingkat Rudenim se-Indonesia (29 Januari 2024).
KPPN Award 2023 Nilai IKPA terbaik kedua kategori pagi kecil tahun 2023 (29 Februari 2024) Satuan Kerja terbaik II dalam penggunaan CMS Rekening Virtual Triwulan 1 Tahun 2024.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Sumatera Utara (05 Juli 2024) Jagratara Awards 2024 kategori penyelenggaraan program inovatif “My Hobby” yang menyalurkan hobi Deteni ke arah yang bermanfaat, serta penerbitan buku transformasi Rudenin Medan dan sejarah masuknya Rohingya di Indonesia (25 November 2024)
Terbaik Kedua Kategori Media Darling pada Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2024 sub kategori Kantor Imigrasi Kelas III dan Rumah Detensi Imigrasi se-Indonesia (28 November 2024).
Terbaik Ketiga Pengelola Layanan Informasi Pengaduan Masyarakat pada Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2074 sub kategori Kantor Imigrasi Kelas Imigrasi se-Indonesia (28 November 2024) dan Rumah Detensi,
satuan kerja berpredikat Pelayanan Publik Berbasis HAM Tahun 2024 (26 November 2024).
Wakil Menteri Agama: kuota haji Indonesia berangkat tahun 2025 sebanyak 221.000 jemaah
Medan (Satu Nusantara News) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, KH. Muhammad Syafi'i, mengatakan kuota haji Indonesia yang akan berangkat...