Gunungsitoli (Satu Nusantara News) – Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kurniaman Telaumbanua, mengapresiasi batik tulis “Nukha Nibira” yang merupakan hasil karya asli warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunung Sitoli, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara.
Hal itu dikatakan Kurniaman, saat mengunjungi kegiatan pembuatan batik tulis yang merupakan karya warga binaan di ruang kemandirian Batik Lapas Gunungsitoli, Rabu (18/09).
Dalam kunjungan Kurniaman disambut oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Gunungsitoli, Herry Hasudungan Simatupang, beserta instruktur pembina kemandirian yang sekaligus JFT pada Lapas Gunungsitoli, Yuslian Harefa.
Selama kunjungan, Kurniaman secara langsung mengamati proses pembuatan batik tulis oleh warga binaan. Ia tidak hanya melihat, tetapi juga turut serta mencoba mewarnai motif batik yang dibuat oleh para warga binaan.
Melalui kesempatan ini, Kurniaman menjelaskan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual, terutama untuk motif batik tulis yang merupakan hasil karya asli warga binaan Lapas Gunungsitoli. Kehadiran Kurniaman sangat diapresiasi oleh seluruh pihak di Lapas Gunungsitoli.
Sementara, Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Herry Hasudungan Simatupang, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan yang dilakukan.
Ia berharap kunjungan ini dapat semakin memotivasi para warga binaan untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas batik “Nukha Nibira” yang mereka hasilkan.
Batik “Nukha Nibira” merupakan produk unggulan dari Lapas Gunungsitoli yang telah menarik minat banyak pihak. Batik ini tidak hanya bernilai seni tinggi tetapi juga menjadi simbol kemandirian dan kreativitas para warga binaan.
Dengan adanya dukungan dan apresiasi dari Direktur Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), diharapkan produk ini dapat dikenal lebih luas dan semakin diminati oleh masyarakat.
Kunjungan ini menandai langkah positif dalam upaya memperkenalkan dan melindungi kekayaan intelektual karya warga binaan. Dengan demikian, Lapas Gunungsitoli tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga sebagai pusat kreativitas dan inovasi yang menghasilkan karya-karya bernilai tinggi seperti batik “Nukha Nibira”.
Turut mendampingi Kurniaman Telambanua, Ahli Indikasi Geografis DJKI, Agustinus Pardede, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nias, Taondrasi Mendrofa, Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara, Bambang Suhendra beserta staf KI.
6.189 jemaah haji regular Sumatera Utara sudah lunasi biaya haji
Medan (Satu Nusantara News) - Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumatera Utara (Sumut), Zulkifli Sitorus, mengatakan sebanyak...