Padangsidimpuan (Satu Nusantara News) – Masridawati Ritonga, seorang guru madrasah di Desa Simasom, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, menginspirasi banyak pihak dengan tindakannya yang luar biasa, sebuah langkah penuh dedikasi dan pengorbanan dengan menghibahkan sebidang tanah agar sekolah tempat dirinya mengajar bisa mendapat status negeri.
Demi memastikan madrasah tempat Masridawati mengabdi dapat berstatus negeri, dirinya rela menghibahkan sebidang tanah miliknya sebagai salah satu persyaratan administratif yang diperlukan.
Masridawati Ritonga ibu dari dua anak yang baru saja ditinggal suaminya telah mengabdi di madrasah tersebut selama dua puluh tahun, menyadari pentingnya perubahan status ini bagi masa depan lembaga dan para siswa.
Dengan penuh kesadaran yang cukup tinggi, Masridawati memutuskan untuk menghibahkan tanah yang dimiliki demi kemajuan pendidikan di daerahnya.
Madrasah Ibtidaiyah Persiapan Padangsidimpuan Angkola Julu diusulkan menjadi MIN 4 Padangsidimpuan terletak di Desa Simasom yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor pertanian. Keterbatasan akses dan fasilitas pendidikan menjadi tantangan utama bagi siswa-siswa di sana.
Guru Masridawati melihat bahwa jika madrasah tersebut dapat menjadi negeri, hal itu akan membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan fasilitas yang lebih memadai.
Meskipun tanah tersebut adalah aset berharga bagi keluarganya, guru ini memahami bahwa manfaat jangka panjang dari penegrian madrasah jauh lebih besar. Semenjak kepergian suami niat menghibahkan tanah semakin kuat dan dengan dukungan keluarganya.
Ia mengurus proses hibah tanah ke Kementerian Agama Kota Padangsidimpuan, yang kemudian memuluskan langkah madrasah tersebut untuk memperoleh status negeri.
Menurut keterangan, tanah yang dihibahkan seluas 3.100 M2 dan terletak di lokasi strategis yang mudah dijangkau masyarakat sekitar. Proses hibah ini dilakukan dengan ikhlas sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kemajuan pendidikan Islam di Desa Simasom.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab saya sebagai pendidik. Saya berharap anak-anak di daerah ini bisa mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik dan lebih lengkap,” ujar salah seorang guru madrasah, yang tidak ingin disebutkan identitasnya, saat diwawancarai, Selasa (21/01).
Keberadaan madrasah negeri di wilayah tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, madrasah negeri juga membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk memperoleh akses terhadap program pendidikan yang berstandar secara nasional.
Masridawati berharap apa yang dilakukannya menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mendukung pendidikan, terutama di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih karena pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa.
“Dengan adanya individu-individu yang perduli dengan dunia pendidikan terutama di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih, diharapkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang semakin nyata,” ucapnya.
Perbuatan mulia yang dilakukan Masridawati juga menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak mulai menyadari pentingnya kolaborasi antara individu, masyarakat, dan pemerintah dalam memajukan pendidikan. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat setempat mulai mempertimbangkan langkah serupa untuk mendukung sekolah-sekolah lain di wilayah mereka.(Rel).
Said Al Fathan siswa MTsN Sibolga alami lengan patah raih juara I lomba tahfidz
Medan (Satu Nusantara News) - Said Al Fathan siswa MTsN Sibolga yang hafidz 12 juz tetap semangat menjalani aktivitas keseharian...