Medan (Satu Nusantara News) – Jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara mengajak santri dan satriwati agar menjauhi narkoba, radikalisme dan terorisme karena hal tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum.
“Pada dasarnya manusia itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa adalah baik. Namun, karena faktor lingkungan dan faktor lainnya manusia itu ada yang mudah terpengaruh dan akhirnya memiliki perilaku yang menyimpang,” kata Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A Tarigan, ketika memberikan pengarahan di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, di Medan, Selasa (20/02).
Yos menyebutkan tujuan kehadiran ke Pesantren Al-Kautsar ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang beberapa hal terutama terkait dengan hukum, agar para santri dan santriwati bisa mengenali hukum dan menjauhi hukuman.
Kasi Penkum juga memperkenalkan keberadan Kejati Sumut serta tugas-tugas dari institusi hukum tersebut menjalankan tugas dalam penegakan hukum.
“Kemudian, juga memotivasi sebanyak 60 orang santri dan satriwati di Pesantren Al-Kautsar agar tetap disiplin, rajin belajar, dan rajin beribadah,” kata mantan Kasi Pidsus Kejari Deli Serdang.
Selanjutnya, Koordinator Bidang Intelijen, Nanang Dwi Priharyadi, membawakan topik tentang narkoba. Dalam paparannya menyampaikan agar para santri dan santriwati jangan pernah mencoba narkoba, sekali mencoba maka akan sulit untuk meninggalkannya.
“Narkoba itu merusak otak dan bisa juga merusak masa depan generasi muda Indonesia. Kalau dari sejak generasi muda sudah terkena narkoba, maka ke depan akan mempengaruhi pola pikirnya,” ucap Nanang.
Kemudian, Kasi TP Terorisme dan Lintas Negara pada Aspidum Kejati Sumut, Yusnar Yusuf Hasibuan membawakan materi tentang terorisme musuh semua bangsa, dan musuh semua agama.
Ia menyebutkan terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang sangat luar biasa, karena modusnya adalah bom bunuh diri, bom rumah ibadah, hotel dan tempat hiburan. Kemudian, aksi terorisme ini tidak memandang siapa pun, kantor Polda Sumut pernah dibom oleh pelaku terorisme.
Santri dan santriwati jangan mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran atau ajakan dari oknum yang tak kenal dan tak jelas identitasnya.
“Kita semua harus bersatu melawan terorisme, karena terorisme adalah musuh kemanusiaan dan tidak dibenarkan di Indonesia,” ucap Yusnar.
Sementara itu, Ustadz Muhyiddin Yudi, selaku Kepala Madrasah Aliyah menyambut baik program penyuluhan hukum jaksa masuk pesantren dan berharap agar kegiatan ini bisa berlanjut dan berkesinambungan.
“Kami berharap dengan adanya penyuluhan hukum ini, santri dan santriwati di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar memiliki pemahaman tentang hukum dan mengenali hukum. Dengan mengenali hukum, semua santri dan santriwati menjauhi perbuatan yang melawan hukum,” kata Ustadz Muhyidin.
Kanwil Kemenag Sumut gelar Sosialisasi Kehumasan pada Satker KUA se-Sumut
Medan (Satu Nusantara News) - Tim Humas, Komunikasi Publik, Data, dan Informasi (Tim HKPDatin) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera...