Medan (Satu Nusantara News) – Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, mengatakan sinergi strategis Mahasiswa dan TNI sebagai wujud komitmen kebangsaan dalam menyongsong masa depan bangsa.
“Komitmen menjaga stabilitas dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali ditegaskan melalui kolaborasi antara TNI dan elemen mahasiswa,” ujar Mayjen TNI Rio Firdianto, sebagai keynote speaker, pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Sumatera Utara bersama Kodam I/Bukit Barisan di Universitas Dharmawangsa Medan, Kamis ((17/04).
Forum ini mengangkat tema “Peran Aktif Kolaborasi Mahasiswa dan TNI dalam Menjaga Stabilitas Kebijakan Pemerintah,” yang selaras dengan semangat penguatan institusi negara melalui Rancangan Undang-Undang TNI.
Pangdam menyebutkan, kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda dan TNI memiliki visi yang sama dalam menjaga arah pembangunan nasional.
“Sekaligus menjadi forum strategis untuk menyerap aspirasi generasi intelektual terkait tantangan yang dihadapi bangsa di era globalisasi,” ujar Mayjen TNI Rio Firdianto.
Sebelumnya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa sebagai agen perubahan dan TNI sebagai penjaga kedaulatan negara.
“Forum ini sebagai momentum strategis untuk membangun sinergi menghadapi tantangan kebangsaan, termasuk penyebaran hoaks, radikalisme, dan disinformasi,” kata Mayjen TNI Rio Firdianto, saat membuka FGD tersebut.
Kegiatan ini diikuti 300 mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Utara (Sumut) dan digagas oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEMSI) wilayah Sumut.
Pangdam menyebutkan, bahwa TNI bukan institusi yang tertutup.
“Kami terbuka terhadap kritik dan gagasan dari generasi muda demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Mayjen TNI Rio Firdianto.
Sementara, kegiatan FGD yang digelar di Universitas Dharmawangsa berlangsung dinamis dengan sejumlah mahasiswa yang menyoroti isu revisi Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, khususnya Pasal 7, 47, dan 53. Mereka menyoroti perlunya penjelasan mengenai tugas non-militer TNI, netralitas di jabatan sipil, serta sinergi peradilan militer dan umum.
Menanggapi hal tersebut, Asrendam I/BB Kolonel Arh Bambang Sukisworo, menyatakan bahwa TNI terbuka terhadap masukan dari mahasiswa.
“Pandangan yang kritis dari mahasiswa merupakan kontribusi penting dalam perumusan kebijakan pertahanan yang relevan,” ucap Kolonel Arh Bambang Sukisworo.
Rektor Universitas Dharmawangsa, Dr. H. Zamakhsyari bin Hasballah Thaib, menyambut baik kegiatan FGD ini sebagai bentuk kontribusi kampus dalam membangun budaya dialog dan semangat kebangsaan.
Sejumlah narasumber turut hadir pada kegiatan FGD, antara lain Kaprodi Administrasi Publik FISIP Universitas Dharmawangsa Dr. Siswati Saragi, Koordinator Daerah BEMSI Sumut Ananda Ferdianta Sebayang, mantan Ketua BEM Uncen Yops A. Itlay, serta Leon Alvinda Putra dari HMI Jabodetabek.
Kegiatan FGD Universitas Dharmawangsa ditutup dengan komitmen bersama memperkuat sinergi antara mahasiswa dan TNI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Sementara Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap, menjelaskan bahwa kegiatan FGD tersebut diinisiasi oleh BEM se-Sumut dan Mahasiswa serta dan lain-lain, di fasilitasi oleh Kampus Universitas Dharmawangsa.
“Pangdam I/BB hadir dalam kegiatan tersebut untuk berdiskusi dengan Mahasiswa/i terkait isu-isu tentang Revisi UU TNI, agar nantinya diharapkan para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dapat memahami dan mengerti tentang Revisi UU TNI tersebut. Supaya tidak mudah terpecah belah oleh isu-isu yang kurang baik dan yang pada ujungnya dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di wilayah Kodam I/BB,” kata Pamen yang pernah menjabat Dandim 0209/LB. (Rel).