Dairi (Satu Nusantara News) – Rahmahyani Boangmanalu, merupakan anak seorang petani siswi MAN Dairi yang duduk di kelas XII IPS berhasil lulus pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, jurusan Pendidikan Geografi.
Rahmahyani adalah anak pertama dari lima orang bersaudara yang berasal dari keluarga sederhana, anak Saipul Anwar Boangmanalu dengan Rita Malini Dabutar.
Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu. Belum lagi saat ini biaya kuliah semakin mahal.
Namun bukan berarti kesempatan kuliah bagi mereka yang kurang mampu sama sekali tertutup. Ada banyak cara agar mereka bisa melaksanaka kuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
Rahmayani, sosok sederhana yang lahir di Desa Batang Beruh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, mengungkapkan, bahwa ayahnya hanyalah seorang Guru SD yang mempunyai penghasilan pas-pasan, sedangkan ibunya seorang petani kecil. Dengan penghasilan orangtuanya yang tergolong minim, harus menghidupi lima orang bersaudara.
“Adiknya yang pertama seorang laki-laki, saat ini menempuh pendidikan di Pesantren Dairi kelas IX, setiap bulan orangtua harus membayar uang asrama, uang makan dan lain-lainya, Adik kedua masih duduk di bangku SD kelas II. Sedangkan adiknya paling kecil adalah kembar yang masih berusia tiga tahun,” ucap Rahmayani, di Dairi, Sabtu (05/04).
Wanita yang hobi membaca ini menceritakan, jarak antara rumah ke sekolah kurang lebih 10 km, setiap hari harus berangkat ke sekolah pukul 06.15 WIB agar tidak terlambat ke sekolah, dan dirinya juga sering ditegur dan dihukum guru karena terlambat.
“Begitu juga ketika dirinya pulang sekolah setiap hari, sampai kerumah pukul 16.00 WIB. Usai pulang sekolah saya membantu ibu di ladang. Kendati demikian tidak mengendurkan semangat dirinya untuk sekolah, demi menggapai cita-cita. Saya bertekad harus menyelesaikan sekolah dan harus bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang saya impikan,” ujarnya.
Rahmayani menyebutkan, cita-cita dirinya ini juga sudah disampaikan kepada kedua orangtua, dan mereka mengangguk.
“Saya tahu makna dari anggukan dan senyuman dari kedua orang tua tersebut, mengingat kondisi ekonomi keluarga kami yang pas-pasan,” katanya
Singkat cerita, pada tanggal 18 Maret 2025, Alhamdulillah, pada saat penggumuman SNBP, Rahmayani salah satu diantara siswa-siswi MAN Dairi yang terpanggil menjadi Mahasiswa Baru UPI di Bandung.
Ia mengakui, bahwa pada saat itu dirinya merasa gembira dan bercampur sedih.Gembira karena tidak menyangka bisa masuk ke perguruan tinggi favorit itu dan sedih membayangkan kemungkinan jawaban dari oangtua nantinya.
“Alhamdulillah, setelah saya menceritakan semuanya kapada keluarga dan orangtua. Saya berjanji dan bekerjakeras serta berupaya semaksimal mungkin demi terwujudnya cita-cita yang selama ini didambakan,” jelasnya.
Ia juga berharap dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu, untuk menggapai cita-cita yang diimpikan, serta membanggakan bagi orang tua, dan nantinya juga agar dapat memperbaiki kehidupan ekonomi bagi keluarganya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua guru di MAN Dairi, tempat dirinya menuntut ilmu yang selalu memberikan motivasi dan semangat. Serta memohon doa dari orang tua, guru dan teman-teman agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan demi menggapai mimpi dan cita-cita menjadi seorang Guru,” kata Rahmayani dengan sahdu.(Rel).
Aini Zahra siswi MAN Sergai anak penjual es berhasil masuk ke Unimed jalur SNBP
Serdang Bedagai (Satu Nusantara News) - Aini Zahra siswi MAN Serdang Bedagai (Sergai) anak penjual es Oyen berhasil menorehkan prestasi...