Medan (Satu Nusantara News) – Sultan Deli ke XIV Tuanku Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, melaksanakan Shalat Idul Adha 1445 Hijriyah di Masjid Raya Al Mashun di Jalan Sisingamanggaraja Medan, Sumatera Utara, Senin (17/06).
Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, lahir di Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, 29 Agustus 1998.
Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, naik tahta sejak 23 Juli 2005. Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah menjadi Sultan Deli termuda dalam sejarah, dalam usia 8 tahun.
Saat diangkat menjadi sultan, Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah masih bersekolah di sebuah SD di Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.
Sementara Khatib Idul Adha 1445H/2024M Masjid Raya Al Mashun Medan H.Ulumuddin Siraj mengatakan setiap Hari Raya Idul Adha, tidak akan bisa terlepas dari tiga ibadah yang mampu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Ibadah tersebut adalah Shalat Id, Kurban, dan Ibadah Haji. Selain memupuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT, tiga ibadah ini mengandung banyak nilai-nilai dan hikmah yang mampu menjadikan kita pribadi yang baik dan semakin dicintai oleh Allah,” ucap Ulumuddin, dalam menyampaikan khutbahnya pada Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Mashun Medan, Senin (17/06).
Sultan Deli ke XIV Tuanku Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, juga melaksanakan Shalat Idul Adha 1445H di Masjid Raya Al Mashun bersama ribuan ummat muslim di Kota Medan. Imam pada Shalat Idul Adha adalah H. Hansal Sinaga.
Ia menyebutkan, Shalat Id merupakan ibadah sunnah yang wajib dilakukan oleh umat Islam pada momentum Idul Adha.
“Selain itu, kurban juga merupakan ibadah yang diperintahkan oleh Allah sebagai pengingat bahwa kita sudah diberikan nikmat yang banyak dalam kehidupan ini,” katanya.
H.Ulumuddin mengatakan kurban juga memiliki dimensi sosial yakni berbagi rezeki dengan orang lain. Dalam ibadah ini, harus mengeluarkan uang untuk membeli hewan kurban dan dibagi-bagikan kepada orang lain.
Tentu tidak semua orang mau mengeluarkan hartanya untuk melakukan hal ini.
“Masih banyak orang yang tidak rela dan perhitungan dengan hartanya sehingga tidak mau berkurban di Hari Raya Idul Adha,” katanya.
Khatib Idul Adha menambahkan bahwa dengan kepasrahan harta yang digunakan untuk berkurban di jalan Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih banyak lagi.
Wakil Kepala BP Haji: Ibadah haji ajarkan nilai-nilai kebersamaan dan peduli kepada sesama
Medan (Satu Nusantara News) - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak, menekankan bahwa ibadah haji bukan...