Medan (Satu Nusantara News) – Tamu Allah Sariyam Hasibuan Binti Abu Kasim Hasibuan (87) asal Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, yang tertua di kelompok terbang (Kloter) 10 Embarkasi Medan memiliki cita-cita unik dan bertekad untuk bisa nantinya mencium Hajar Aswad (batu hitam) yang terletak di salah satu sudut Ka’bah.
“Selain itu, juga akan berusaha untuk menyentuh Ka’bah Al Mukarramah, ketika dirinya melaksanakan Tawaf (mengelilingi Ka’bah) sebanyak tujuh kali putaran,” ucap Sariyam, ketika ditemui Satu Nusantara News di Hotel Asrama Haji Medan, Kamis (23/05).
Sariyam mengaku bahwa dirinya berkeinginan untuk mencium Hajar Aswad, merupakan cita-citanya sejak dari dulu, sebelum berangkat menununaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
“Oh, ya doakan dirinya agar bisa terkabul untuk mencium batu hitam yang berada di Ka’bah. Hal ini merupakan keinginan (mimpi) yang sudah cukup lama,” ucap Sariyam yang didampingi seorang Petugas Haji dari Kabupaten Padang Lawas.
Ia menjelaskan, ketika melaksanakan kegiatan haji nantinya, akan berusaha melaksanakan ibadah yang wajib dan ibadah sunah
Yang penting, dirinya selama berada di Mekkah bisa mendapatkan haji mabrur yang merupakan keinginan bagi setiap orang yang berangkat haji.
“Saya, saat ini yang berada di Asrama Haji Medan dalam keadaan sehat dan masih bisa berdiri serta berjalan meski dalam keadaan pelan-pelan.Semoga Allah SWT memeberikan kekuatan dan dimudahkan dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci,” kata Sariyam dengan senyum dan penuh semangat.
Sariyem menambahkan setelah selesai nantinya mengikuti rangkaian kegiatan ibadah haji di Mekkah, semoga dirinya bisa kembali dengan selamat ke kampung halaman di Kabupaten Palas.
“Do’a kan dirinya agar bisa kembali lagi ke tempat kelahirannya di Palas, dan bertemu dengan anak, cucu, cicit, keluarga, serta tetangga,” jelas Sariyem, jemaah lanjut usia (lansia).
Sebelumnya, Tamu Allah Sartiyah Siregar Binti Hasbullah (60) asal Kabupaten Padang Lawas (Palas) yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 10 Embarkasi Medan ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci, karena mengalami penyakit Hipoksia.
“Dalam surat yang dikeluarkan dokter disebutkan bahwa Sartiyah menderita penyakit Hipoksia. Kondisi tersebut tidak layak untuk diberangkatkan, maka yang bersangkutan ditunda keberangkatannya,” ucap Staf Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Imam Mukhair, Kamis (23/05).
Imam menyebutkan penundaan keberangkatan Sartiyah berdasarkan surat rekomendasi pembatalan/tunda berangkat jemaah haji Nomor: 09/Bidkes/PPIH/2024 tertanggal 23/5/2024 yang ditandatangani Dokter Pemeriksaan Akhir, dr. Muhammad Sofyan Hendri atas nama Ketua Bidang Kesehatan Embarkasi/Debarkasi Medan yang ditujukan kepada Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Medan.
“Sartiyah dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Haji Medan,” ucapnya.
Ia mengatakan jemaah Kloter 10 yang berangkat ke Tanah Suci tercatat sebanyak 358 orang, namun satu orang batal karena mengalami sakit atas nama Sartiyah Siregar. Jumlah yang berangkat hanya 357 orang terdiri atas Kabupaten Padang Lawas 271 orang, Kota Medan 78 orang, petugas daerah tiga orang, dan petugas pusat lima orang.
Jemaah termuda dengan usia 19 tahun atas nama Nassem Al Jourdi Bin Abdul Hadi asal Kota Medan, jemaah tertua dengan usia 87 tahun atas nama Sariyam Hasibuan Binti Abu Kasim Hasibuan asal Padang Lawas.
“Jemaah Kloter 10 diberangkatkan dari Asrama Haji Medan ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang oleh Sekda Padang Lawas Arfan Nasution,” jelas Imam.
Gubernur Sumut ikuti Rakor Penguatan Sinergi Kolaborasi antara KPK dan Pemerintah Daerah
Jakarta (Satu Nusantara News) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution, menghadiri undangan dari lembaga antirasuah untuk mengikuti Rapat Koordinasi...