Medan (Satu Nusantara News) – Tamu Allah Jumiran (70) seorang penjual makanan tape pulut hitam di Kota Medan, Sumatera Utara, bersama istrinya Nurdiah Jumirin, yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 13 Embarkasi Medan terkabul niat mereka untuk berangkat haji ke tanah suci Mekkah.
“Saya beserta istri bisa menginjakkan kaki di tanah suci, karena bekerja keras memasarkan makanan tape di daerah Medan Johor hingga ke daerah Deli Tua, dari penjualan panganan tersebut ditabungkan untuk biaya naik haji,” ucap Jumiran, saat ditemui di Asrama Haji Medan, Minggu (26/05) sebelum berangkat ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Jumiran menyebutkan dirinya berkeliling untuk menjajakan makanan tape pulut hitam itu, sejak tahun 1980 an, Alhamdulillah berkat kegigihan dirinya berjualan makanan tape, akhirnya terkabul juga bisa untuk berangkat naik haji.
“Ya, hal ini seluruhnya bisa diperoleh berkat kehendak Allah SWT, dan dirinya selalu berdoa agar dimudahkan cita-citanya untuk bisa berangkat haji,” ucapnya.
Jumiran menjelaskan bahwa makanan tape pulut hitam ini dikenal sebagai makanan tradisional sejak dari zaman dahulu, dan hingga sekarang masih disukai oleh masyarakat maupun konsumen yang ada di Kota Medan maupun daerah Deli Tua.
Bahkan, jelasnya, makanan tape ini sangat digemari bagi kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua lanjut usia (lansia).
“Makanan tape pulut hitam ini, langsung dibuat dan diolah resepnya secara sendiri. Dan juga dipasarkan kepada pelanggan dan masyarakat secara sendiri juga. Makanan ini sangat digemari masyarakat karena cita rasa yang lezat, wangi dan rasanya cukup manis,” kata Jumiran dengan wajah yang penuh ceria karena terkabul berangkat haji.
Jumiran menambahkan dari hasil menjual makanan tape ini, juga berhasil membeli beberapa bidang tanah. Dan saat harga tanah itu cukup lumayan tinggi, dirinya menjual beberapa bidang tanah kepada pembeli, kemudian sebahagian dipergunakan untuk biaya mendaftar haji ke Kantor Kementerian Agama Kota Medan.
Sedangakan, sebahagian lagi dana hasil dari menjual tanah tersebut, ditabungkan untuk keperluan persiapan hari tua, serta untuk membiayai anak-anak yang sedang kuliah di Perguruan Tinggi.
“Alhamdulillah, berkat dari jualan tape ini, ketiga anaknya tersebut berhasil jadi sarjana. Ini adalah suatu kebanggaan bagi dirinya, anaknya bisa jadi sarjana dan terkabul pula niatnya untuk berangkat haji,” kata Jumiran dengan wajah sedikit sahdu mengenang perjuangan dirinya sebagai penjual tape.
Jumiran juga berpesan agar tidak perlu merasa malu dan gengsi karena sebagai rakyat kecil (penjual tape), namun yang penting adalah memiliki harga diri dan martabat yang tinggi, serta melaksanakan shalat, dan tidak melakukan hal-hal perbuatan yang melanggar ketentuan agama dan ketentuan hukum.
“Alhamdulillah, dirinya bersama istri tercinta, terkabul bisa berangkat ke tanah suci. Karena do’a kami diijabah Allah SWT untuk melihat Kab’ah di Mekkah. Semoga kami bisa mendapatkan haji yang mabrur, sesuai dengan apa yang dicita-citakan Tamu Allah di tanah suci,” kata Jumiran yang mengenaikan pakaian ihram sejak dari Asrama Haji Medan.
Sebelumnya, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan H. Ahmad Qosbi, melepas keberangkatan 356 Tamu Allah dari Kloter 13 Embarkasi Medan, di Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Minggu (26/05).
Tamu Allah Kloter 13 Embarkasi Medan berjumlah 356 orang berasal dari Labuhanbatu 319 orang, Medan 29 orang serta petugas yang menyertai jemaah 8 orang.
Jemaah termuda dengan usia 19 tahun atas nama Abdul Muiz Al Khair Bin Basuki asal Kabupaten Labuhan Batu.
Jemaah tertua dengan usia 81 tahun atas nama Khairani Sudin Binti Sudin asal Kota Medan.
Kakanwil Kemenkum Sumut ikuti kegiatan Kick Off Meeting Penyusunan Renstra Kementerian Hukum 2025-2029
Medan (Satu Nusantara News) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara (Sumut), Ignatius Silalahi mengikuti kegiatan "Kick Off Meeting...