Medan (Satu Nusantara News) – Nursiah Binti Abdul Majid (79) jemaah haji asal Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, yang tergabung di kelompok terbang (Kloter) 08 Debarkasi Medan merasa senang, takjub dan terkesima setelah melihat keindahan Padang Arafah di Arab Saudi.
Padang Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci Makkah, Arab Saudi. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia berkumpul di Padang Arafah ini untuk melaksanakan inti ibadah haji, yaitu ibadah Wukuf.
“Saat dirinya menginjakkan kaki di daerah Padang Arafah, benar-benar menyaksikan suatu pemandangan yang sangat mempesona dan luar biasa, hal ini merupakan suatu tanda kebesaran yang diperlihatkan Allah SWT kepada umat Islam yang berkunjung ke Padang Arafah,” ucap Hj Nursiah, saat berada di Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Selasa, (02/07) saat berada dari tanah suci Makkah.
Hj Nursiah menyebutkan di Padang Arafah ini, para jemaah haji dari seluruh dunia melaksanakan wukuf atau berdiam diri sebagai peryaratan untuk mendapatakan haji mabrur.
“Selain itu, di Padang Arafah, Arab Saudi tersebut juga merupakan sebagai tempat yang bersejarah dalam pertemuan antara Adam dan Siti Hawa,” ucapnya.
Ia menjelaskan Wukuf di Padang Arafah menurut ajaran Islam adalah salah satu rukun haji sehingga tidak boleh ditinggalkan para jemaah haji.
“Jika jemaah haji meninggalkan atau tidak wukuf di Padang Arafah, maka predikat hajinya tidak sah,” jelas Hj Nursiah yang merupakan pensiunan dari Guru Agama Islam di Sekolah Dasar (SD) di Kota Tanjung Balai.
Hj Nursiah menambahkan dirinya bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah, setelah menjalani pensiunan dari Guru SD pada 10 tahun lalu.
“Sejak dari itu, dirinya berkenginan pergi ke tanah suci Makkah. Dengan rajin menabung dan akhirnya bisa terkabul menunaikan ibadah haji ke tanah suci dan mendapatkan haji mabrur. Insya Allah, dirinya melaksanakan haji mabrur, rajin beribadah, shalat serta melaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam dengan baik,” kata Hj Nursiah yang berada di atas kursi roda.
Dua orang jemaah haji dari kelompok terbang (Kloter) 23 pindah ke Kloter 08 Debarkasi Medan, Sumatera Utara, tiba dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 32078 di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Selasa, 02 Juli 2024 sekira pukul 04.50 WIB.
Kedua jemaah haji itu atas nama Fatimah Abdul Karim Binti Abdul Karim nomor manifest 18 (asal Kloter 23 nomor manifest 336) dan Banir Kaddis Pulungan nomor manifest 206 (asal Kloter 23 nomor manifest 159).
Selanjutnya sebanyak 358 jemaah haji Kloter 08 Debarkasi Medan berasal dari Tanjungbalai 170 orang, Medan 180 orang, Tapanuli Selatan 1 orang, dan petugas 7 orang dibawa dengan menggunakan bus ke Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan.
Ketua Petugas Penyelenggara Haji (PPIH) Debarkasi Medan H. Ahmad Qosbi, mengingatkan jemaah haji yang sudah kembali ke tanah air agar menjaga kemabruran haji, mengingat pengorbanan yang luar baisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dan jika ingin melaksanakan ibadah haji lagi harus menunggu 10 tahun baru bisa mendaftar.
“Selamat datang kembali ke tanah air Para Tamu Allah setelah 40 hari melaksanakan rangkaian ibadah haji, berziarah serta berdoa di tempat yang makbul, semoga seluruh ibadah haji bapak dan ibu di tanah suci diterima Allah SWT dan meraih predikat haji mabrur,” ucap Qosbi, saat menyambut jemaah haji Kloter 08 Debarkasi Medan di Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Selasa (02/07).
Ia mengatakan, tanda haji mabrur sudah terlihat dari wajah bapak dan ibu yang berseri-seri, santun, penuh kasih sayang dan tidak emosi ketika tiba di Asrama Haji Medan.
Qosbi juga menyampaikan kepada jemaah haji agar terus menjaga kemabruran haji dengan menjadi panutan, membawa kedamaian dan kesejukan di keluarga, di tempat kerja, terutama di masyarakat.
“Khusus bagi jemaah haji laki-laki, sebelum berangkat haji rajin ke masjid, setelah melaksanakan ibadah haji diharapkan lebih rajin lagi sebagai upaya menjaga kemabruran haji,” katanya.
Kakanwil Kemenag Provinsi Sumut menambahkan, setelah kembalinya menunaikan rukun iman yang kelima, jemaah haji diharapkan tetap menjalin Ukhuwah Islamiyah dan membangun komunikasi dengan membentuk majelis taklim dan pengajian yang dilaksanakan minimal sebulan sekali.
Ia juga mengucapkan permohonan maaf jika ada sikap atau perkataan yang salah dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji dalam melayani jemaah baik saat pemberangkatan dan pemulangan tahun ini.
“Selamat jalan, selamat kembali ke kampung halaman dan berkumpul kembali bersama keluarga,” kata Ketua PPIH Debarkasi Medan.
Menteri HAM ajak Universitas HKBP Nomensen ikut aktif membumikan HAM di masyarakat
Medan (Satu Nusantara News) - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, mengajak Civitas Academika Universitas HKBP Nomensen untuk ikut...